Mei 01 2025 / Majalah Round the Table
Efek riak
Mitra amal Pertemuan Tahunan Yayasan MDRT mencegah kebutaan, salah satu penyebab utama kemiskinan.
Topik bahasan
Seorang pemuda menggendong ibunya yang tunanetra karena katarak. Mereka berjalan berhari-hari, melewati medan sulit menuju sebuah pusat kesehatan mata di pedesaan India. Sesekali, pemuda itu berhenti untuk menyuapi ibunya. Keesokan paginya, setelah pulih dari operasi 15 menit untuk mengangkat kataraknya, si ibu berjalan pulang berdampingan dengan putranya.
Itulah cerita tak terlupakan yang didengar Kate Moynihan, CEO dan direktur eksekutif Seva, lembaga nonprofit pengobatan mata, saat baru saja direkrut pada 2017.
“Martabat seorang ibu yang bisa berjalan berdampingan dan tak lagi jadi beban membekas kuat di ingatan saya,” kata Moynihan. Ia menambahkan, orang sering tak dapat bekerja, bersekolah, atau menikah karena harus merawat anggota keluarga yang buta. “Dan ada ratusan ribu cerita seperti itu.”
Pandangan jernih
Dalam bahasa Sanskerta, Seva berarti melayani tanpa pamrih. Mitra amal Yayasan MDRT pada Pertemuan Tahunan MDRT 2025 ini telah menyediakan layanan kesehatan mata, seperti operasi, kacamata, dan obat-obatan, bagi lebih dari 64 juta orang di 22 negara sejak 1978. Lokasinya tersebar di berbagai wilayah, termasuk Nepal, Guatemala, Kamboja, dan A.S. Pendekatan lokal berkelanjutan dipakai untuk memberdayakan masyarakat sehingga mampu membantu orang mengakses layanan perawatan mata.
Perawatan dilakukan di pusat-pusat kesehatan mata (PKM) dengan sistem subsidi silang. Artinya, warga tidak mampu tetap dapat dilayani oleh nakes terlatih yang menguasai bahasa setempat. Selain rujukan dari pasien, Seva bekerja sama dengan kelompok masyarakat setempat untuk menyebarkan info tentang PKM, yang bisa tangani 80% kebutuhan pasien, sementara 20% sisanya dilakukan di rumah sakit mitra.
Dalam tiga tahun, tiap PKM sudah berdikari secara finansial, dan hanya butuh $50 per operasi katarak dan $6 untuk skrining anak.
Dan manfaatnya sangat besar bagi lebih dari 1 miliar orang di dunia yang mengalami gangguan penglihatan yang dapat dicegah atau diobati. Merangkum hasil studi universitas dan profesional lainnya, Seva menyatakan setiap dolar yang diinvestasikan negara pada perawatan mata akan hasilkan $36 dalam bentuk produktivitas. Sebuah studi di awal 1980an mengidentifikasi masalah penglihatan sebagai salah satu sebab utama kemiskinan di Nepal. Studi lain yang lebih terkini menunjukkan biaya hilangnya penglihatan lebih dari pendapatan yang diterima Guatemala dari ekspor kopinya. Seva tengah berupaya mencapai tujuan memberantas kebutaan sebagai hambatan ekonomi bagi negara Amerika Tengah itu dalam 8 hingga 10 tahun ke depan.
“Selama ini, kami telah berperan penting dalam sebagian riset paling inovatif yang membuktikan nilai penting dari pemulihan penglihatan,” ujar Moynihan. “Negara yang tidak menangani masalah hilangnya penglihatan akan rugi besar.”
Ingin terlibat?
Di Pertemuan Tahunan MDRT, Seva akan berbagi pengalaman dan perjalanannya, menggabungkan cerita yang menggugah dengan data yang kuat untuk menunjukkan dampak nyata kontribusi mereka. Melalui transformasi nyata, fakta menarik, dan laporan tangan pertama, hadirin akan menyaksikan andil intervensi sederhana — seperti kacamata atau operasi 15 menit— dalam mengubah hidup seorang anak. Akan ada pula aktivitas interaktif di stan mereka, sehingga anggota MDRT dapat merasakan keterlibatan langsung dalam misi Seva. Anggota MDRT akan berkesempatan mengikuti kampanye penggandaan donasi, untuk dampak dukungan yang lebih besar khususnya dalam membantu anak-anak menerima perawatan intensif untuk pulihkan penglihatan, perbaiki keadaan, dan cerahkan masa depan.
Semua yang berkontribusi (bahkan yang sesimpel donasi syukur pernikahan atau ultah, atau donasi amal) akan tergabung dalam grup donatur bersama mendiang pendiri Apple Steve Jobs, yang ikut mendanai Seva di awal-awal berdirinya. (Salah satu studi kesehatan terbesar Seva digarap di salah satu komputer orisinal Apple.) Deretan artis termasuk Grateful Dead, Bonnie Raitt, Jackson Browne, Joan Baez, Jason Mraz dan Seth MacFarlane telah tampil di panggung untuk Seva.
Namun, kerja organisasi ini bukan soal nama-nama tenar. Yang terpenting adalah dampaknya pada tiap pribadi, keluarga, dan masyarakat. Julie Nestingen, kepala amal Seva, mengenang perjalanan tahun 2015 saat Seva membuka sebuah PKM di sebuah desa terpencil di Nepal. Nestingen berkata kepada seorang perempuan bahwa ayahnya pasti senang karena kataraknya dioperasi.
“Katanya, ‘Aku juga senang.’ Karena ayahnya bisa hidup mandiri, dia pun mendapatkan kembali hidupnya. Ada efek riak yang terjadi di keluarga mereka,” ujar Nestingen. “Raut wajah mereka, senyum yang terpancar, masih membuat hati saya bergetar.”
Dukung badan amal untuk menerima dana melalui Program Hibah Global Yayasan MDRT dengan memindai kode QR ini. Tenggat pengajuan tanggal 01 September.